Antologi Puisi Islami Sebagai Media Dakwah
Antologi.NET – Puisi Religi Islami | Sarana dakwah bisa dilakukan oleh umat islam melalui media apa saja sesuai kebutuhan dan kondisi. Salah satu media dakwah bisa juga melalui puisi islami. Puisi islami berisi rangkaian kata-kata bijak dan mengandung nilai islami yang mengingatkan umat manusia untuk selalu di jalan menyesuaikan dengan ajaran syariat Islam.
Lewat karya puisi bernuansa islami beragam kondisi, situasi, suasana dapat tersampaikan dengan lebih mendalam sekaligus artistik. Saat ini banyak sekali puisi-puisi islami bertebaran di media internet yang telah dikarang dari berbagai latar belakang penyair, mulai pemula sampai penyair profesional. Acara-acara keagamaan seperti pesantren kilat bulan ramadan, pengajian, peringatan hari besar islam biasanya menyajikan pentas kreasi puisi.
Puisi islami kadang pula disajingan bersama iringan musik yang kemudian disebut musikalisasi puisi, hanya saja nuansa musiknya lebih ke religius. Meskipun pentas sajian puisi ini bukan acara utama dalam setiap kegiatan namun cukup menghibur tanpa mengesampingkan nilai-nilai islam dan tetap memberikan maksud makna untuk diteladani bersama.
Seiring perkembangan jaman dan teknologi internet sudah dapat diakses oleh hampir semua kalangan, maka bukan hal sulit lagi mengakses macam-macam karya puisi islami entah itu lewat blog, sosial media, dan berbagai media lainnya. Berbagai macam karya akan langsung tersaji baik dari anonim maupun dari para penyair-penyair muslim yang telah terkenal. Bahkan tak jarang ulama muslim sesekali membuat media dakwahnya melalui syair-syair puisi islami indah.
KESABARAN DALAM DUA ARTI
by Ismail Lubis
Arti prtama
Berkaitan dengan waktu
Dalam konteks ini
Kita harus yakin bahwa Tuhanlah yang paling tahu
Kapan usaha kita membuahkan hasil
Arti kedua
Berkaitan dengan emosi
Orang sabar pandai mengendalikan emosi
Jika tidak bisa kendalikan emosi
Maka kita akan kehilangan pemahaman
Tentang sabar
Pada kaitannya dengan waktu
Karena emosi membuat kita tergesa - gesa dan bertindak gegabah
KONTRADIKSI
by Cepi Ali Anwari
Aku kecil, Dia Maha Besar
Aku disini, Dia disetiap mili hela nafas
Aku lemah, Dia tak terkalahkan
Aku begini, Dia begitulah sempurna
Aku mati, Dia sumber penghidupan abadi
Aku pulang, Dia datang dengan segala kekuasaan
Desember 2012
SAJADAH RINDU
by Poetra
Lirih lisan merajut do’a
Melerai jiwa yang tiba-tiba terasa hampa
Di atas sajadah biru aku mengiba
Atas rindu yang merayap buai airmata
Hati meraung tak berdaya
Kala telapak tangan mengadukan lara
Mencoba tumpahkan segalanya
Hanya meminta pada Allah yang Kuasa
Di atas sajadah rindu kutitipkan
Derai cinta yang pernah Engkau (Allah) berikan
Saat engkau kenalkan aku dengan gadis impian
Meski jarak terpaut jauh tak terbayangkan
PadaMu kupersaksikan
Inilah aku hamba yang muram
Di sepertiga malam memohon petunjuk jalan
Jika memang gadis itulah sebaik-baik pilihan
KUTAWAN CINTAMU DI ATAS SAJADAH
by YNS
Ya Allah...Aku rindu cintamu.
Tuntun Aku di jalan yang Engkau ridhoi
Kisah cinta ku begitu panjang
Tetapi tak sepanjang sajadah.
Aku bersimpuh di atas sajadah
Melanturkan Doa doa seribu maknah
Jari-jariku menari bersama untaian tasbih
Ku hitung butiran tasbih satu per satu
Tuk menemukan jawaban
Tak kuasa ku menahan isak tangis
Bathinku semakin tenang.
Saat aku bersimpuh diatas sajadah...
Dengan tangan mengadah
Amin Ya Rabba Alamiin..
Baca: Pengertian Unsur-unsur Puisi
PESAN DARI KONSTANTINOPEL
by Cepi Ali Anwari
Wahai jiwa-jiwa yang unggul
Masihkah engkau ingat masa gemilang itu
Ketika pemuda tampan memegang kendali
Dengan pedang tajam menghunus lawan
Hebat juga piawai memainkan strategi perang
Pasang kuda-kuda lecutkan pasukan menerjang
Hempaskan satu demi satu penguasa tanpa bimbang
Kisah keangungan Istana megah yang telah hilang
Baris demi baris pasukan berani mati
Menggadaikan jiwa raga mereka untuk harga diri
Tak ada tawar menawar untuk kebenaran hakiki
Menghukum ketidaksesuaian oleh kemenangan maknawi
Wahai jiwa-jiwa yang berakal
Tidakkah engkau memetik pelajaran
Betapa mereka merelakan harta dan jiwanya
Sebagai bukti kesungguhan rasa cintanya kepada Tuhan
Pertempuran sengit bertaruhkan masa depan
Hingga bendera merah bertiang kayu di kibarkan
Pertanda berakhirnya peperangan
Masa yang membawa engkau pada kedamaian
Bandung, 2015
Referensi:
http://www.cetmas.com
http://puisilokal.blogspot.co.id/2017/03/puisi-kontadiksi.html
http://puisilokal.blogspot.co.id/2017/03/puisi-penaklukan-konstantinopel.html
Lewat karya puisi bernuansa islami beragam kondisi, situasi, suasana dapat tersampaikan dengan lebih mendalam sekaligus artistik. Saat ini banyak sekali puisi-puisi islami bertebaran di media internet yang telah dikarang dari berbagai latar belakang penyair, mulai pemula sampai penyair profesional. Acara-acara keagamaan seperti pesantren kilat bulan ramadan, pengajian, peringatan hari besar islam biasanya menyajikan pentas kreasi puisi.
Puisi islami kadang pula disajingan bersama iringan musik yang kemudian disebut musikalisasi puisi, hanya saja nuansa musiknya lebih ke religius. Meskipun pentas sajian puisi ini bukan acara utama dalam setiap kegiatan namun cukup menghibur tanpa mengesampingkan nilai-nilai islam dan tetap memberikan maksud makna untuk diteladani bersama.
Seiring perkembangan jaman dan teknologi internet sudah dapat diakses oleh hampir semua kalangan, maka bukan hal sulit lagi mengakses macam-macam karya puisi islami entah itu lewat blog, sosial media, dan berbagai media lainnya. Berbagai macam karya akan langsung tersaji baik dari anonim maupun dari para penyair-penyair muslim yang telah terkenal. Bahkan tak jarang ulama muslim sesekali membuat media dakwahnya melalui syair-syair puisi islami indah.
by Ismail Lubis
Arti prtama
Berkaitan dengan waktu
Dalam konteks ini
Kita harus yakin bahwa Tuhanlah yang paling tahu
Kapan usaha kita membuahkan hasil
Arti kedua
Berkaitan dengan emosi
Orang sabar pandai mengendalikan emosi
Jika tidak bisa kendalikan emosi
Maka kita akan kehilangan pemahaman
Tentang sabar
Pada kaitannya dengan waktu
Karena emosi membuat kita tergesa - gesa dan bertindak gegabah
KONTRADIKSI
by Cepi Ali Anwari
Aku kecil, Dia Maha Besar
Aku disini, Dia disetiap mili hela nafas
Aku lemah, Dia tak terkalahkan
Aku begini, Dia begitulah sempurna
Aku mati, Dia sumber penghidupan abadi
Aku pulang, Dia datang dengan segala kekuasaan
Desember 2012
SAJADAH RINDU
by Poetra
Lirih lisan merajut do’a
Melerai jiwa yang tiba-tiba terasa hampa
Di atas sajadah biru aku mengiba
Atas rindu yang merayap buai airmata
Hati meraung tak berdaya
Kala telapak tangan mengadukan lara
Mencoba tumpahkan segalanya
Hanya meminta pada Allah yang Kuasa
Di atas sajadah rindu kutitipkan
Derai cinta yang pernah Engkau (Allah) berikan
Saat engkau kenalkan aku dengan gadis impian
Meski jarak terpaut jauh tak terbayangkan
PadaMu kupersaksikan
Inilah aku hamba yang muram
Di sepertiga malam memohon petunjuk jalan
Jika memang gadis itulah sebaik-baik pilihan
KUTAWAN CINTAMU DI ATAS SAJADAH
by YNS
Ya Allah...Aku rindu cintamu.
Tuntun Aku di jalan yang Engkau ridhoi
Kisah cinta ku begitu panjang
Tetapi tak sepanjang sajadah.
Aku bersimpuh di atas sajadah
Melanturkan Doa doa seribu maknah
Jari-jariku menari bersama untaian tasbih
Ku hitung butiran tasbih satu per satu
Tuk menemukan jawaban
Tak kuasa ku menahan isak tangis
Bathinku semakin tenang.
Saat aku bersimpuh diatas sajadah...
Dengan tangan mengadah
Amin Ya Rabba Alamiin..
Baca: Pengertian Unsur-unsur Puisi
PESAN DARI KONSTANTINOPEL
by Cepi Ali Anwari
Wahai jiwa-jiwa yang unggul
Masihkah engkau ingat masa gemilang itu
Ketika pemuda tampan memegang kendali
Dengan pedang tajam menghunus lawan
Hebat juga piawai memainkan strategi perang
Pasang kuda-kuda lecutkan pasukan menerjang
Hempaskan satu demi satu penguasa tanpa bimbang
Kisah keangungan Istana megah yang telah hilang
Baris demi baris pasukan berani mati
Menggadaikan jiwa raga mereka untuk harga diri
Tak ada tawar menawar untuk kebenaran hakiki
Menghukum ketidaksesuaian oleh kemenangan maknawi
Wahai jiwa-jiwa yang berakal
Tidakkah engkau memetik pelajaran
Betapa mereka merelakan harta dan jiwanya
Sebagai bukti kesungguhan rasa cintanya kepada Tuhan
Pertempuran sengit bertaruhkan masa depan
Hingga bendera merah bertiang kayu di kibarkan
Pertanda berakhirnya peperangan
Masa yang membawa engkau pada kedamaian
Bandung, 2015
Referensi:
http://www.cetmas.com
http://puisilokal.blogspot.co.id/2017/03/puisi-kontadiksi.html
http://puisilokal.blogspot.co.id/2017/03/puisi-penaklukan-konstantinopel.html